Komunis Liberal!!!!!
![]() |
DONT STOP OUR PARTY DEAR ALL COMRADES!!! |
Seperti
sebuah sindrom jika anak sok edgy,
ataupun anak meme abal-abal(bukan anak meme MCI tentunya)terobsesi dengan yang
namanya komunisme. Meme Stalin, Gulag, istilah “Our” yang menggantikan salah
satu suku kata di suatu kata(ex: YouTube= OurTube)seolah menjadi konsumsi sehari-hari
di linimasa media sosial mereka. Menertawakan masa lalu, mempelajari sejarah
dengan cara komedi merupakan sekian dari alasan mereka menyukai meme tentang
komunisme. Tetapi, tahukah anda bahwa fenomena di atas dapat menyebabkan kesalahpahaman
terhadap komunisme sendiri?
Sebelum
menjawab, saya ingin menceritakan dulu apa latar belakang saya menulis tema
yang tabu ini. Jadi, saya pernah menjadi bagian dari itu. Ha? Maksudnya, saya
pernah fanatik terhadap komunisme. Bukan fanatik yang frontal, tapi yang
bersifat bawah tanah. Underground. Tahu
sendiri kan, mendengar kata palu arit saja orang Indonesia udah sensitif
banget. Kalau kondisinya udah begitu, bagaimana mau jadi seseorang yang frontal?
Gak bisa bayangin saya jalan-jalan pake baju berlogo “buruh dan tani”, udah
tinggal nama deh saya hehehhe. Apalagi jadi pengunjuk rasa. Kerjanya megangin
toa, orasi, teriak-teriak, pulang dengan hasil bekas gas air mata. Lagipula saya
bukan tipe orang yang pandai menggiring opini massa.
![]() |
make sure you've got yourself read some history books before understanding this meme. |
Kembali
ke laptop. Berhubung anaknya penikmat meme, saya mulai tertarik dengan meme
komunisme yang akan meluas dan berakhir pada suatu momen ketika saya mulai
mempelajari ideologi tersebut. Impresi pertama sih, penghapusan sistem kasta
dan kepemilikan bersama. Tak ada kaum borjuis, jadi semuanya sama. Tidak ada
kesenjangan sosial. Saya kira semua itu positif dong. Setelah riset sana-situ,
saya mendapat dua kesimpulan. Satu, komunisme tak luput dari keburukan. Niatnya
memang baik, yaitu mensejahterakan kaum buruh dan tani. Tapi cara yang ditempuh
untuk menuju kesejahteraan ini yang harus dibayar dengan nyawa. Mati kelaparan,
genosida, dan matinya kreatifitas yang menyebabkan ideologi ini tergerus oleh
perkembangan zaman hingga akhirnya hanya segelintir negara yang masih
bersikukuh menganutnya. Dua, pengertian komunisme di Indonesia sendiri kerap
disalahartikan. Komunisme dicap sebagai paham yang liberal. Padahal, dua ideologi
tersebut jelas bertentangan. Liberal menjunjung kebebasan, sementara sistem
pemerintahan komunisme sendiri bersifat otoriter. Inilah pentingnya literasi di
zaman sekarang.
![]() |
kalo demonya sih tidak masalah. kita tinggal di negara demokrasi kok. yang bermasalah itu literasi anda. |
Menjawab
pertanyaan di paragraf pertama, meme komunisme yang bertebaran di internet bisa
menjadi “propaganda” bagi orang-orang yang belum bisa menyaring esensi dari
meme tersebut. Esensi meme komunisme adalah sebenarnya sarkasme terhadap
ideologi tersebut. But, these people take
it seriously. Mereka menganggap bahwa komunisme adalah jawaban dari
ketidakadilan di dunia ini. Padahal, komunisme sudah tidak relevan lagi. Alias ideologi
kolot. Masih belum rela? Lihat Korea Utara sebagai bukti konkret.
![]() |
AHHH...that's cute tho. |
Pada
akhirnya, saya sebagai penikmat meme hanya bisa menikmati meme komunisme ini. Tak
dapat dipungkiri bahwa komunisme pernah hampir meruntuhkan dominasi blok barat
yang mengusung kapitalisme. Walaupun sekarang kejayaan komunisme hanya tinggal
kenangan, setidaknya saya masih mengenangnya dengan meme komunisme. Ya, saya mengenang
sejarah dengan cara meme. Istilah inggrisnya ‘Historical meme’. Apa salahnya kita menertawakan masa lalu? Mumpung
ketawa belum dilarang, apalagi pas debat.
*eh
Cheerio.
Comments
Post a Comment